Pengumuman Lengkap Festival Sastra Bengkulu (FSB) 2019





Sahabat Sastra,

Terima kasih atas perhatian dan partisipasi para sahabat untuk mengikuti Festival Sastra Bengkulu (FSB) 2019 – Bengkulu Writers Festival (BWF). Kami mohon maaf pengumuman kurasi sempat tertunda karena begitu banyak naskah yang masuk.

Kurator harus membacanya dengan seksama dan kemudian memberi nilai terhadap masing-masing karya itu. Nilai itu lalu dikumpulkan dan panitia membuat tabulasi dan ranking. Akhirnya muncullah 35 puisi pilihan itu.

Perlu kami sampaikan, sistem kurasi yang kami terapkan mungkin belum lazim dalam proses kurasi festival sastra. Pertama, kami menerapkan sistem penjurian. Kedua, nama penulis kami hilangkan dari naskah yang dikirim ke kurator. Jadi kurator tidak tahu puisi atau karya siapa yang mereka nilai. Ini semata-mata kami lakukan untuk lebih memperkuat faktor objektivitas. Kurator pun tidak akan sungkan-sungkan dalam melakukan penilaian.

Selain 35 Puisi Piilhan yang penulisnya otomatis diundang untuk mengikuti FSB-BWF, panitia bersama kurator juga memilih 15 Undangan Khusus bagi orang yang kami anggap patut diundang secara khusus ke acara ini.

Pertama, adalah orang-orang yang secara konsistensi dan dedikasi sudah teruji dalam bersastra. Kedua, anak-anak muda yang kami anggap potensial atau memiliki banyak kemajuan dalam berkarya. Ini adalah bentuk apresiasi kami (panitia dan kurator) kepada mereka.

Selain itu, kami umumkan pula Esai, Cerpen, dan Novel di bawah ini.

Jakarta, 15 Agustus 2019
Salam sastra penuh cinta.

WILLY ANA
Ketua FSB-BWF

35 PUISI PILIHAN FESTIVAL SASTRA BENGKULU

1. Monografi Malam dan Sunyi (Ahmad Dzikrom Haikal)
2. Chao Praya (Bambang Widiatmoko)
3. Sepercik Mimpi Kali Malang (Budhi Setiawan)
4. Ratap Petalangan (Darwin)
5. Suara Burung-Burung Julang (Body Usna’at)
6. Sajak Untuk Marlena (Masmuni Mahatma)
7. Di Hari Kematian Seorang Penyair (Muhammad Daffa)
8. Lelaki yang Meraba Kabut (Nuriman N Bayan)
9. Benteng Malborgh (Mintarsih Mimin)
10. Ritjsttafel (Riski Amir)
11. Ibu Samudera (Indri Yuswandari)
12. Lombok Nol Scala Richer (Sindu Putra)
13. Larung Kegelisahan (Adhimas Prasetyo)
14. Di Kiarasari itu Revana (Aflaha Rizal)
15. Dano Lamo (Dwi Rahariyoso)
16. Gadis Italia yang Memeluk De Burcht (Ibe S. Palogai)
17. Daun Kehidupan (AC Jaffrie)
18. Di North Quay (Anisa Isti)
19. Pattauang (Diansi)
20. Airmata Api Anak-anak Yaman (Wirja Taufan)
21. Amsal Rindu Sungai-sungai Jauh (Lailatul Kiptiya)
22. Luka Selat Sunda (Asqo L. Fatir)
23. Balak Limo (Iswadi Bahardur)
24. Di Alas Tubir (Jusiman Desirua)
25. Risalah Trowulan (M Firdaus Rahmatullah)
26. Ibu Konda: Tinatang Linamboan, Anak yang Ia Lepa (Aly D Musyrifa)
27. Kenangan di Sungsang (Dian Rennuati)
28. Tungku di Rumah Ibu (Ardi Susanti)
29. Mon Etoile (Liswindio Apendicaesar)
30. Rantau (Nuzul Aini Ramadhani)
31. Hari Selendang Nasional (Feni Efendi)
32. Petilasan Kecil Para Penyair (Binhad Nurohmat)
33. Bulan Separuh (Emi Suy)
34. Membendung Kekhilafan (Nasir Ali alias D Kelana)
35. Laksana Teluk (CT Nurza)

UNDANGAN KHUSUS

1. LK Ara (Di Setiap Lembar Daun Teh)
2. Rida K Liamsi (Mengingat Raffles Mengingat Bangka Hulu)
3. Fikar W Eda (Jalan Bunga)
4. Wayan Jengki Sunarta (Solilokui)
5. Mezra P (Foe Mbura)
6. Isbedy Setiawan (Sikin Lili)
7. Kunni Masrohanti (Kapanpun, Inilah Tanah Kami: Anak-anak Sungai)
8. Syarifudin Arifin (Beras Genggaman)
9. Aslan Abidin (Saat Musim Tanam Tiba)
10.Wacana Minda (Malaysia)
11. Nanang Suryadi (Rafflesia Arnoldi Bagi Louis Auguste Deschamp)
12. Iman Sembada (Before Night)
13. Okta Piliang (Tabiat Rantau)
14. Mahrus Prihany (Di Lebong, Kau Telah Menjadi Milik Orang Lain)
15. M Raudah Jambak (Syair Sajadah Syair Tanah Patah)

7 ESAI PILIHAN FSB-BWF

1. Penulis Milenial di Era Media Sosial (Muhammad Subhan)
2. Sayup-sayup Suara Penulis Muda: Sebuah Tinjauan Awal (Muhamad Rallie Rivaldy)
3. Anak Muda Bengkulu, Menulislah! (Bambang Widiatmoko)
4. Menulis, Iman dan Galau (Matdon)
5. Puisi Konseptual dan Penulisan Tidak Kreatif (Wahyu Heriyadi)
6. Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal (Zaki Fahrizal)
7. Komunitas Sebagai Ideologi dan Agen Kendali Konflik dalam Perkembangan Sastra Indonesia (Sartika Sari)

12 CERPEN PILIHAN FSB-BWF 2019

1. Bougenville (Reani Retno)
2. Bukan Pring Sedaphur (Impian Nopitasari)
3. Kampung Monyet (Aris Kurniawan)
4. Sebelum dan Setelah Kau Sibuk Mengemas Air Matamu Sendiri (Dhani Susilowati)
5. Si Lidi Pemesan Peti Mati (Farras Pradana)
6. Perjumpaan di Wakhan (Wendy Fermana)
7. Cinta Dalam Secangkir Sanger (Ayi Jufridar)
8. Tuhan yang Beristirahat dalam Bilik (Gregorio Surya Abdi Julianto)
9. Sejak Saat Itu Kakek Berhenti Melaut (Nisa Ayumida)
10. Aku Masih Mencintaimu dan Aku Benci Pertemuan Ini (Andi Makkaraja)
11. Dendam Tak Sudah (Vivin Elviriana)
12. Marahnya Perempuan (Hera Gusmayanti)

8 NOVEL PILIHAN

1. Arkipelago (Emji Alif, Jakarta)
2. Sialang Mencari Rimba yang Hilang (Eko S. Ayata, OKI Sumatera Selatan)
3. Babad Kopi Parahiyangan (Evi Sri Rezeki, Bandung )
4. Tarian Jiwa (Em Ali Akbar, Jambi)
5. Pembebas Sengketa (Yuditeha, Solo)
6. Tegar (Umar Zein, Medan)
7. Pendekar Sendang Drajat: Pendekar Melayu Menjelajah Tanah Jawa
(Viddy Ad Daery, Lamongan)
8. Orang-orang Gila (Hans Gagas, Solo)

10 KARYA TERBAIK

1. Perjumpaan di Wakhan (Cerpen Wendy Fermana, Sumatera Selatan)
2. Bukan Pring Sedaphur (Cerpen Impian Nopitasari, Solo)
3. Bougenville (Cerpen Reani Retno, Medan)
4. Di Kiarasari itu Reveana (Puisi Aflaha Rizal, Bogor)
5. Larung Kegelisahan (Puisi Adhimas Prasetyo, Bandung)
6. Rijsttafel (Puisi Riski Amir, Sidoarjo, Jawa Timur)
7. Penulis Milenial di Era Media Sosial (Esai Muhammad Subhan, Padangpanjang)
8. Sayup-sayup Suara Penulis Muda: Sebuah Tinjauan Awal (Esai Padel
Muhamad Rallie Rivaldy, Depok)
9. Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal (Esai Zaki Fahrizal, Serang, Banten)
10. Arkipelago (Novel Emji Alif, Jakarta)

3 PENULIS YANG DAPAT SUBSIDI TRANSPORT

1. Wendy Fermana, Sumatera Selatan
2. Aflaha Rizal, Bogor
3. Muhammad Subhan, Padangpanjang

Kurator:
1. Kurnia Effendi
2. Iyut Fitra
3. Iwan Kurniawan